PALI, — Upaya memperkuat perekonomian desa di Kawasan Transmigrasi Petata–Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) memasuki babak penting setelah Tim III Ekspedisi Patriot Undip memaparkan hasil riset mereka pada Kamis, 4 Desember 2025, di Ruang Rapat Sekretariat Daerah Kabupaten PALI. Dengan tema “Desain Model Kolaborasi Kelembagaan Ekonomi”, tim menyajikan rekomendasi strategis yang diharapkan menjadi peta jalan bagi kemajuan ekonomi berbasis desa di wilayah tersebut.
Dari empat desa transmigrasi yang dikaji, Desa Sukamaju Kecamatan Talang Ubi muncul sebagai role model dengan kinerja kelembagaan ekonomi paling menonjol. Keberhasilan desa ini didukung oleh Koperasi Unit Desa (KUD) yang berjalan efektif, mampu meningkatkan nilai jual produk unggulan karet secara signifikan dibandingkan desa lainnya. Dengan manajemen yang baik dan penerapan konsep yang jelas, Sukamaju membuktikan bahwa desa bisa menjadi aktor utama penggerak ekonomi lokal.
Ketua Tim III, Adi Firman R., S.E., M.Ak., Ak., menegaskan bahwa penguatan kelembagaan bukan sekadar membentuk struktur, melainkan harus adaptif dan memberikan dampak nyata. “Model yang kami rumuskan menempatkan desa sebagai penggerak utama, dengan syarat didukung komitmen bersama, pemetaan potensi, dan kemauan berkolaborasi,” jelasnya, menambahkan bahwa praktik baik Sukamaju layak direplikasi ke desa transmigrasi lain melalui penguatan KUD dan konsep One Village One Product (OVOP).
Model kolaborasi yang dirancang tim dibagi menjadi dua tahap (pra-inisiasi dan inisiasi) yang berfokus pada sinergi antara perangkat daerah, pemerintah desa, dan lembaga ekonomi daerah. Selain itu, dalam sesi diskusi, Dinas Perhubungan juga menyoroti pentingnya faktor eksternal: akses dan konektivitas transportasi. “SDM masyarakat sudah baik, tapi masih ada tantangan pada konektivitas dan ekonomi sentral. Kita butuh transportasi lokal yang memadai agar produk desa tersalurkan optimal,” ungkap perwakilannya.
Penemuan ini memperlihatkan bahwa meskipun kelembagaan internal desa seperti Sukamaju sudah kuat, keberhasilan pembangunan ekonomi tetap bergantung pada dukungan infrastruktur yang layak. Replikasi model kelembagaan Sukamaju dan penguatan konektivitas wilayah dianggap sebagai fondasi penting bagi Pemerintah Kabupaten PALI dalam menetapkan kebijakan transmigrasi mendatang. Sinergi antara pemerintah daerah, desa, dan lembaga ekonomi diyakini mampu mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat transmigran di Kawasan Transmigrasi Petata–PALI.

0 komentar: