Senin, 17 November 2025

Sekolah Lansia PALI: Transformasi Kehidupan di Usia Senja, Inspirasi untuk Indonesia

PALI – Di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), usia senja bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari babak baru yang penuh warna dan makna. Sebanyak 114 warga lanjut usia (Lansia) dari berbagai pelosok PALI telah membuktikan hal itu dengan mengikuti dan menyelesaikan Program Sekolah Lansia yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten PALI. Wisuda mereka pada Senin, 17 November 2025, di Pendopoan Guest House Komplek Pertamina Pendopo, menjadi perayaan atas semangat belajar, berkarya, dan berbagi yang tak pernah padam.
Namun, Sekolah Lansia PALI bukan sekadar program pendidikan biasa. Lebih dari itu, program ini adalah sebuah gerakan transformasi kehidupan yang memberikan harapan baru bagi para Lansia. Di sini, mereka tidak hanya belajar tentang kesehatan, gizi, keterampilan, atau kegiatan sosial, tetapi juga menemukan kembali potensi diri, mempererat tali persaudaraan, dan merasakan kebahagiaan yang mungkin sempat terlupakan.
 
Wakil Bupati PALI, Iwan Tuaji, yang hadir mewakili Bupati Asgianto ST, menyampaikan kekagumannya atas semangat para wisudawan. "Bapak dan Ibu adalah pahlawan bagi kami semua. Semangat belajar dan berkarya di usia senja adalah teladan yang luar biasa. Sekolah Lansia ini adalah wujud komitmen pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para Lansia," ujarnya dengan penuh haru.
 
Kepala DPPKBPPPA PALI, Mariono SE, menjelaskan bahwa program Sekolah Lansia dirancang secara komprehensif untuk memenuhi kebutuhan para Lansia. "Kami tidak hanya memberikan materi yang bermanfaat, tetapi juga menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Para Lansia merasa seperti keluarga sendiri di sini," jelasnya.
 
Salah satu kisah inspiratif datang dari Yusnaini dan Farida, dua wisudawan asal Desa Betung Kecamatan Abab. Mereka mengaku bahwa Sekolah Lansia telah mengubah hidup mereka menjadi lebih berarti. "Dulu, kami merasa kesepian dan tidak berdaya. Tapi setelah mengikuti Sekolah Lansia, kami menjadi lebih percaya diri, kreatif, dan memiliki banyak teman," ungkap Yusnaini dengan mata berbinar. Farida menambahkan, "Kami diajari banyak hal, mulai dari mengecat, senam, membuat kerajinan tangan, hingga bernyanyi dan menari. Kami merasa seperti anak muda lagi!"
 
Kisah sukses Sekolah Lansia PALI ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain di Indonesia untuk memberikan perhatian yang lebih besar kepada para Lansia. Dengan memberikan pendidikan, pelatihan, dan dukungan yang tepat, para Lansia dapat terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan menikmati masa tua yang bahagia dan bermakna.
 
Sekolah Lansia PALI adalah bukti bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Ini adalah inspirasi untuk Indonesia, bahwa setiap orang, tanpa memandang usia, memiliki potensi untuk menjadi pahlawan bagi diri sendiri dan orang lain.
 

0 komentar: